PADANG, RADARSUMBAR.COM – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI melalui Loka Kawasan Konservasi Perairan Nasional (LKKPN) Pekanbaru sedang meneliti terkait adanya temuan bangkai paus yang terdampar di kawasan Konservasi Pulau Pieh dan laut sekitarnya.
“Kami menemukan mamalia ini -paus- terdampar di Pulau Bando sekitar sebulan lalu dan sudah dalam keadaan membusuk,” kata Pengelola Ekosistem Laut dan Pesisir Ahli Muda LKKPN Pekanbaru KKP RI Yuwanda Ilham di Pulau Bando Kota Pariaman, Senin.
Sebagai kawasan konservasi nasional LKKPN, Pekanbaru memutuskan untuk melakukan penelitian lanjutan terkait jenis kelamin, penyebab kematian hingga faktor lainnya yang menyebabkan mamalia malang tersebut terdampar dan mati di Pulau Bando.
Saat ini sampel berupa kulit dan jaringan mamalia laut tersebut sedang diteliti oleh peneliti di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Dalam waktu dekat hasil penelitian itu diumumkan kepada LKKPN terkait penyebab paus itu terdampar hingga mati.
“Dari hasil sampel yang kita kirimkan ke UGM, maka diharapkan dapat diketahui jenis kelamin hingga penyebab kematian satwa laut ini,” ujarnya.
Sambil menunggu hasil penelitian UGM, LKKPN memutuskan untuk mengumpulkan tulang-tulang mamalia itu yang akan digunakan sebagai sarana dan wahana edukasi kepada masyarakat di Kawasan Konservasi Pulau Pieh dan laut sekitarnya.

















