PADANG, RADARSUMBAR.COM – Pertumbuhan sektor ekonomi kreatif (ekraf) di Indonesia terus menunjukkan tren positif dalam 11 tahun terakhir.
Data Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mencatat, serapan tenaga kerja naik dari 14 juta orang pada 2013 menjadi 26,47 juta orang pada 2024, atau tumbuh sekitar 89 persen.
“Sejak 2013 hingga 2024, perkembangan ekonomi kreatif di Indonesia menunjukkan lonjakan yang cukup signifikan,” kata Staf Ahli Menteri Ekonomi Kreatif Bidang Sistem Pemasaran dan Infrastruktur, Septriana Tangkary, saat mengisi kuliah umum di Universitas Negeri Padang (UNP), Sabtu (9/8/2025). Septriana hadir mewakili Menteri Ekraf dalam kegiatan yang digelar di ruang senat rektorat lantai 4 UNP.
Selain serapan tenaga kerja, nilai tambah sektor ekonomi kreatif juga melesat 119 persen, dari Rp700 triliun pada 2013 menjadi Rp1.532 triliun di 2024. Nilai ekspor pun tumbuh 67 persen, dari 15 miliar dolar AS menjadi 25,10 miliar dolar AS pada periode yang sama.
Septriana mengungkapkan, dalam lima tahun ke depan pihaknya telah memetakan 15 provinsi sebagai daerah prioritas pengembangan ekonomi kreatif.
Daerah tersebut antara lain Aceh, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Sumatera Utara, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY Yogyakarta, Bali, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Maluku, dan Papua.
Menurutnya, percepatan pengembangan akan dilakukan melalui sejumlah langkah strategis, seperti penguatan data untuk mengukur dampak kebijakan secara berkelanjutan, memperkuat kelembagaan, membangun infrastruktur ruang kreatif, mengembangkan talenta, serta menginkubasi produk unggulan daerah.
“Penentuan provinsi prioritas ini dilakukan Bappenas dengan mempertimbangkan PDRB ekonomi kreatif, skor indeks daya saing digital, keberadaan universitas dengan program STEAM, lokasi kabupaten/kota kreatif, indeks pembangunan kebudayaan, dan indeks inklusi keuangan,” jelasnya.
Sementara itu, Rektor UNP Krismadinata menyatakan pihaknya siap mendukung penuh pengembangan ekonomi kreatif di Sumatera Barat.
“Di UNP banyak jurusan yang relevan untuk mendorong perkembangan ekraf, dan kami siap berkontribusi,” ujarnya. (rdr)

















