PADANG, RADARSUMBAR.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menekankan pentingnya masyarakat Sumatera Barat (Sumbar) untuk mengenali potensi gempa bumi dan meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana.
“Kita tinggal di zona tektonik aktif, yang meliputi zona subduksi, megathrust, dan Patahan Sumatera,” kata Kepala Stasiun Geofisika Padang Panjang, Suaidi Ahadi, di Padang, Jumat (18/4).
Sumbar sendiri dilintasi lima segmen aktif, yaitu Barumun, Angkola, Sianok, Sumani, dan Suliti. Segmen-segmen ini berpotensi memicu gempa bermagnitudo 6 hingga 7,4.
BMKG menyebut, wilayah pesisir barat seperti Kota Padang, Pariaman, Padang Pariaman, Pesisir Selatan, hingga Kepulauan Mentawai paling rentan terhadap ancaman gempa megathrust yang bisa memicu tsunami dengan kekuatan hingga magnitudo 8,9.
Sementara itu, daerah tengah seperti Padang Panjang, Pasaman, Bukittinggi, Solok, Kota Solok, dan Solok Selatan, perlu mewaspadai potensi gempa kembar akibat aktivitas Sesar Sumatera. Jenis gempa ini pernah terjadi pada 1926, 1943, dan 2007.

















