SOLOK, RADARSUMBAR.COM — Kebakaran lahan dan hutan dalam skala besar melanda wilayah Nagari Saniangbaka, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, pada Jumat (18/7/2025).
Sedikitnya 37 titik api terpantau dalam sehari, menyebabkan kondisi darurat yang menguras tenaga para petugas gabungan di lapangan.
Kepala Bidang Damkar Kabupaten Solok, Aini, mengungkapkan bahwa kebakaran kali ini merupakan yang terbesar sepanjang tahun ini di wilayah tersebut.
Sebagian besar titik api berada di kawasan semak belukar dan hutan ringan. Situasi di lapangan sangat menantang, dengan medan berat dan asap tebal yang memperparah kondisi kerja petugas.
“Banyak petugas tumbang karena kelelahan. Ini kebakaran besar kedua dalam dua bulan, tapi kali ini jauh lebih luas dan lebih berat penanganannya,” kata Aini kepada wartawan di Solok.
Upaya pemadaman melibatkan tim gabungan dari Damkar Kabupaten Solok, TNI, Polri, hingga masyarakat. Meski berbagai metode pemadaman diterapkan, termasuk penyekatan dan penyiraman manual, kondisi angin kencang dan sulitnya akses memperlambat penanggulangan.
Kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumatera Barat terus meningkat seiring masuknya musim kemarau.
Berdasarkan data sebelumnya, lebih dari 110 hektare lahan telah terbakar sejak awal tahun di beberapa daerah, termasuk Agam, Limapuluh Kota, dan Solok. Mayoritas kasus disebabkan oleh aktivitas manusia, seperti pembukaan lahan dengan cara membakar.
Aini mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan tidak melakukan pembakaran lahan secara sembarangan.
Dia juga meminta pemerintah memperkuat kesiapan peralatan dan personel di lapangan untuk mengantisipasi kebakaran serupa yang bisa terjadi dalam waktu dekat.
Hingga saat ini, pemadaman masih terus dilakukan di sejumlah titik yang belum sepenuhnya padam. Petugas meminta dukungan tambahan untuk mempercepat proses dan menghindari meluasnya api ke permukiman penduduk. (rdr)
















