PADANG, RADARSUMBAR.COM – Provinsi Sumatera Barat berada di zona rawan gempa bumi akibat keberadaan tujuh segmen patahan aktif dari Sesar Sumatera yang melintasi wilayah tersebut. Hal ini terungkap dalam Peta Bahaya Gempa Bumi Provinsi Sumatera Barat (UNDP, SC-DRR, Pemprov Sumbar, PT. Waindo Specterra, 2011).
Praktisi Geographic Information System (GIS) Sumatera Barat, Timtim Deby Purnasebta, mengungkapkan bahwa ketujuh segmen tersebut berpotensi memicu gempa dengan magnitudo sedang hingga besar, dengan kedalaman dangkal di bawah 20 km, yang berisiko tinggi menyebabkan kerusakan berat serta bencana ikutan seperti tanah longsor.
“Gempa dangkal sangat berbahaya karena energinya dilepaskan dekat permukaan. Ini meningkatkan kerentanan kawasan pemukiman dan infrastruktur,” jelas Timtim melalui keterangan tertulis, Selasa (22/4/2025).
Ketujuh semen aktif sesar Sumatra di Sumbar itu yakni Segmen Angkola, Segmen Barumun, Segmen Sumpur, Segmen Sianok, Segmen Sumani, Suliti, dan Segmen Siulak,
Tim menjelaskan, segmen pertama yang menjadi ancaman adalah Segmen Angkola. Ujung utara segmen ini bermula pada lembah Batang Toru, menyisir lembah Sungai Batang Angkola dan Batang Gadis di wilayah Sumatera Utara. Sementara ujung selatannya berada di wilayah Sumatera Barat di dekat Lembah Batang Pasaman.
Panjang segmen ini 160 km dengan potensi kekuatan gempa maksimum mencapai magnitude (M) 7,6. “Kerusakan serius dilaporkan pernah terjadi pada tahun 1892 disepanjang lembah Batang Gadis dan Sungai Angkola diantara Malintang dan Lubuk Raya Volcanoes (Visser, 1922 dalam D. Hilman dan K Sieh, 2000),” terang Tim.
Kedua adalah Segmen Barumun. Letaknya ujung utara berada di wilayah Sosopan Julu, Sumatera Utara, menyusuri Lembah Sungai Barumun. Bagian selatan segmen ini berada di wilayah Provinsi Sumatera Barat. Panjang segmen ini 125 km dengan potensi kekuatan gempa maksimum mencapai M 7,6. Lembah Aliran Batang Asik dan hamparan lembah (depresi) Batang Sumpur di daerah Panti dan Sitompa hingga Sunpadang merupakan bukti dari adanya pergeseran vertikal berupa amblasan pada bagian segmen ini.
Kemudian, ketiga adalah Segmen Sumpur yang di bagian utara berujung pada sisi selatan Depresi Sumpur di selatan Panti, kemudian menyisir Lembah Batang Sumpur ke Tenggara, Salabawan, hingga Bonjol, menyusuri Sungai Silasung. Panjang segmen ini 35 km dengan potensi kuat gempa maksimum pada segmen ini mencapai M 6,9.
Keempat Segmen Sianok. Segmen ini memanjang dari sisi timur luar Danau Singkarak, melewati sisi Barat Daya Gunung Marapi hingga Ngarai Sianok. Panjang segmen ini 90 km dengan potensi kekuatan gempa maksimum mencapai M 7,3.
“Gempa terbesar pernah tercatat pada segmen ini yaitu pada 4 Agustus 1926 dengan pusat hancuran antara Bukittinggi dan Danau Singkarak. Data terbaru mencatat bahwa 6 Maret 2007 (M 6,4 dan 6,3) juga terjadi gempa merusak pada segmen ini bersama-sama dengan segmen Sumani dan mengakibatkan banyak kerusakan di daerah Batusangkar dan Solok,” tutur Timtim.
Timtim melanjutkan, kelima adalah Segmen Sumani. Ujung Utara segmen ini berada di sisi Utara Danau Singkarak, menyisiri sisi barat daya danau tersebut melintasi daerah Kota Solok, Sumani, Selayo dan berakhir di utara Danau Diateh, tenggara Gunung Talang. Panjang segmen ini 90 km dengan potensi kekuatan gempa maksimum mencapai M 7,2.

















