TANAH DATAR, RADARSUMBAR.COM – Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan laju emisi (fluks) gas sulfur dioksida atau SO2 di Gunung Marapi terukur rendah pascapenurunan status gunung api tersebut dari level Siaga menjadi Waspada.
“Dari pantauan satelit Sentinel gas SO2 terukur dengan kuantitas yang tergolong rendah,” kata Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Muhammad Wafid melalui keterangan yang diterima di Padang, Senin.
Berdasarkan catatan instansi terkait kuantitas gas SO2 terukur 57 ton per hari pada 24 November 2024. Hal ini mencerminkan aktivitas gunung api setinggi 2.891 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu dominan berupa pelepasan gas (degassing) dengan kandungan gas magmatik SO2 yang tergolong rendah.
Meskipun demikian Badan Geologi tetap mengingatkan masyarakat terkait potensi gas vulkanik beracun seperti karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO), SO2, dan hidrogen sulfida (H2S) terutama di area kawah atau puncak gunung api yang berada di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar itu.

















