BOLA, RADARSUMBAR.COM – CEO Semen Padang FC, Win Bernadino, berharap laga yang tertunda saat menghadapi Persita Tangerang pada 31 Agustus 2025 lalu dapat segera dijadwalkan ulang sebelum putaran pertama BRI Super League 2025/2026 berakhir.
Menurutnya, jadwal pengganti sangat penting agar ritme kompetisi tetap terjaga dan tidak merugikan tim. Selain itu, ia juga meminta pihak operator kompetisi, I League untuk lebih transparan dalam menyampaikan keputusan.
“Harapan kami tentu pertandingan ini bisa digelar sebelum putaran pertama selesai. Jangan sampai menumpuk di putaran kedua karena akan memengaruhi kesiapan tim.”
“Kami juga minta I League memberitahu secara resmi kepada klub, jangan sepihak,” tegas Win Bernadino, Rabu (3/9/2025).
Seperti diketahui, pertandingan Persita Tangerang melawan Semen Padang FC pada lanjutan Kompetisi BRI Super League 2025/26 yang seharusnya digelar Minggu (31/8/2025) resmi ditunda hingga waktu yang belum ditentukan.
Keputusan ini tertuang dalam surat resmi PT LIB Nomor 1280/LI-COR/VIII/2025 yang ditandatangani oleh Direktur Utama, Ferry Paulus, pada Sabtu (30/8/2025).
Penundaan laga dilakukan setelah mempertimbangkan sejumlah faktor, termasuk kondisi lapangan yang dinilai tidak kondusif.
Selain itu, surat penetapan juga merujuk pada Pasal 23 ayat 6 Regulasi Kompetisi BRI Super League 2025/26, rekomendasi dari Kepolisian Daerah (Polda) Banten, serta permohonan resmi dari manajemen Persita Tangerang.
Dalam surat resmi bernomor B/3501/PAM.3.3./2025/RoOps tertanggal 29 Agustus 2025, Polda Banten juga menyatakan tidak memberikan izin pelaksanaan laga Persita vs Semen Padang FC di Banten International Stadium (BIS).
Pertimbangan itu didasarkan pada situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) yang belum kondusif, serta merujuk pada instruksi siaga dari Kapolri dan Kapolda Banten terkait antisipasi aksi unjuk rasa susulan kericuhan di Jakarta.
Hingga kini, I League belum menetapkan jadwal pengganti laga tersebut. Sementara itu, Semen Padang FC mendesak agar kepastian segera diberikan demi kepentingan kompetisi yang lebih baik. (rdr)
















