Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Senin, 4 Juli 2022
  • HOME
  • Berita
    • Breaking News
    • Kabar
    • Viral
  • Nasional
    • Pemerintahan
    • Regional
  • Olahraga
    • Arena
    • Bola
    • E-Sport
    • Sirkuit
  • Hiburan
    • Artis
    • Film
  • Teknologi
    • Aplikasi
    • Gadget
    • Games
  • Gaya Hidup
    • Gaya Hidup
    • Inspiratif
    • Parenting
    • Seputar Kesehatan
    • Tips Sehat
  • Bisnis
    • Entrepreneur
    • Relationship
    • UMKM
  • Sumbar
    • Agam
    • Bukittinggi
    • Dharmasraya
    • Limapuluh Kota
    • Mentawai
    • Padang
    • Padang Panjang
    • Padang Pariaman
    • Pariaman
    • Pasaman
    • Pasaman Barat
    • Payakumbuh
    • Pesisir Selatan
    • Sawahlunto
    • Sijunjung
    • Solok Arosuka
    • Solok Kota
    • Solok Selatan
    • Tanah Datar
  • HOME
  • Berita
    • Breaking News
    • Kabar
    • Viral
  • Nasional
    • Pemerintahan
    • Regional
  • Olahraga
    • Arena
    • Bola
    • E-Sport
    • Sirkuit
  • Hiburan
    • Artis
    • Film
  • Teknologi
    • Aplikasi
    • Gadget
    • Games
  • Gaya Hidup
    • Gaya Hidup
    • Inspiratif
    • Parenting
    • Seputar Kesehatan
    • Tips Sehat
  • Bisnis
    • Entrepreneur
    • Relationship
    • UMKM
  • Sumbar
    • Agam
    • Bukittinggi
    • Dharmasraya
    • Limapuluh Kota
    • Mentawai
    • Padang
    • Padang Panjang
    • Padang Pariaman
    • Pariaman
    • Pasaman
    • Pasaman Barat
    • Payakumbuh
    • Pesisir Selatan
    • Sawahlunto
    • Sijunjung
    • Solok Arosuka
    • Solok Kota
    • Solok Selatan
    • Tanah Datar
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Berita
  • Nasional
  • Sumbar
  • Bisnis
  • Olahraga
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Pendidikan
  • Politik
  • Teknologi
Home Berita

Hepatitis Akut Kemungkinan tak Mewabah seperti COVID-19, Begini Penjelasan Pakar

Redaksi Redaksi
Senin, 16/5/2022 | 13:03 WIB
Hepatitis Akut Kemungkinan tak Mewabah seperti COVID-19, Begini Penjelasan Pakar

Ilustrasi Hepatitis Akut. (Elements Envato)

ShareTweetSendShare

JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Jumlah kasus hepatitis akut di seluruh dunia meningkat, meski dalam jumlah kecil. Pakar meminta masyarakat waspada, tetapi disisi lain menyatakan bahwa ini mungkin tidak akan menjadi wabah.

Meskipun kasus hepatitis akut di Tanah Air sedang mengalami peningkatan, epidemiolog Univesitas Gadjah Mada, Dr Riris Andono Ahmad menyakini bahwa penyakit tersebut tidak akan menjadi wabah, sebagaimana halnya COVID-19. Demikian seperti dikutip dari laman VOA Indonesia, Minggu (15/5/2022).

Baca Juga

Pemkab Solok Selatan belum Temukan Hewan Kurban Terinfeksi PMK

Pemkab Solok Selatan belum Temukan Hewan Kurban Terinfeksi PMK

Senin, 4/7/2022 | 16:03 WIB
Jam Besuk Dibuka kembali, Ratusan Keluarga Napi Berbondong-bondong Datangi Rutan Padang

Jam Besuk Dibuka kembali, Ratusan Keluarga Napi Berbondong-bondong Datangi Rutan Padang

Senin, 4/7/2022 | 15:33 WIB

“Tingkat infeksiusnya tidak setinggi COVID, jadi kemungkinan ini akan menjadi wabah yang meningkat secara cepat, itu tidak akan terjadi. Meskipun kita perlu hati-hati karena sampai saat ini kita belum tahu mekanisme transmisinya,” ujar Riris dalam diskusi terkait hepatitis akut misterius, yang diselenggarakan Keluarga Alumni Gadjah Mada (KAGAMA), Sabtu (14/5).

Meski kecil kemungkinan menjadi wabah, Riris menegaskan penyakit ini tetap harus diwaspadai karena bisa berdampak buruk hingga kematian, terutama pada anak-anak.

Ia mengimbau masyarakat untuk mencegah penularan hepatitis akut tersebut dengan menjaga kebersihan tangan, memakai masker dan menjaga jarak. Penyakit tersebut, menurut Riris, harus disikapi sebagaimana mencegah penularan penyakit infeksi menyusul adanya dugaan penyakit itu terjadi menular pada anak-anak melalui mekanisme percikan.

Penyebab Belum Diketahui

Terkait penyebabnya, kata Riris, WHO dan para pakar sampai saat ini masih pada taraf hipotesis. Dugaan pertama adalah adanya infeksi adenovirus.

Adenovirus adalah kelompok virus yang dapat menyebabkan infeksi pada mata, usus, paru, dan saluran nafas. Ada sekitar 40 jenis virus yang masuk dalam kelompok ini. “Karena sebagian besar dari kasus yang ada ditemukan di Inggris dan beberapa negara Eropa itu mempunyai adenovirus,” kata Riris memberi alasan.

Namun, di sisi lain hepatitis akut memberikan dampak infeksi yang cukup parah. Padahal adenovirus biasanya hanya berdampak ringan, bahkan bisa sembuh dengan sendirinya. “Jadi, mungkin ada penyebab lain. Dan penyebab lain ini bisa mungkin karakteristik individual atau yang lain. Itu yang masih dicari,” tambahnya.

Hipotesis kerja yang lain adalah kemungkinan adanya varian baru adenovirus, disebut sebagai varian sub tipe 41, yang ditemukan di sebagian dari kasus. Ada juga kemungkinan karena paparan obat, racun atau paparan lingkungan yang lain.

“Sama seperti ketika kita COVID muncul, kita sampai berapa lama tidak bisa mendeteksinya. Kemudian salah satu hipotesis kerjanya, ini adalah varian baru dari SAR-CoV 2, tetapi ini juga sesuatu yang belum bisa dikonfirmasi. Jadi sampai saat ini, belum ada satupun yang bisa dinyatakan merupakan penyebab dari hepatitis yang ditemukan,” tambah Riris.

Upaya Pencegahan

Senada dengan Riris, dr. Nenny Sri Mulyani, MD, SpA(K), dokter anak konsultan gastrohepatologi juga memastikan penyebab hepatitis akut belum diketahui.

“PAHO, Pan American Health Organization dan WHO membuat suatu technical note sebagai lanjutan dari apa yang dilaporkan oleh Skotlandia, bahwa kita masih fokus pada penelitian epidemiologi, laboratorinya, klinikal dan farmasinya, yang saat ini masih dianggap terlalu sedikit hasilnya, sehingga belum bisa mengidentifikasi etiologinya,” ujar Nenny.

Dokter anak memang memiliki perhatian besar terhadap kasus-kasus ini, karena hepatitis akut tercatat diderita anak di bawah usia 16 tahun. Nenny, yang juga anggota Pokja Hepatitis Pimpinan Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) berharap, para ahli segera menemukan jawaban persoalan ini.

“Harapannya memang di minggu-minggu ini, kita sudah bisa tahu sehingga kita bisa membuat suatu panduan, bagaimana untuk mencegah secara benar, kemudian tata laksananya, action control-nya seperti apa,” ujarnya.

Penting bagi Indonesia juga untuk segera mengetahui penyebab penyakit ini, sehingga mengerti situasinya. Dengan begitu, pemerintah bisa mengambil kebijakan penanganan secara lebih baik.

Di luar itu, konsentrasi masyarakat saat ini sebaiknya pada pencegahan. Karena selama ini hepatitis dikenal menular melalui oral, maka tindakan pencegahan paling baik adalah menghindari kemungkinan transmisi ludah dari orang lain.

Kasus Hepatitis Akut

Dalam diskusi yang sama, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) Kemenkes, Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu menyebut hingga 13 Mei, Indonesia mencatatkan 17 kasus yang dicurigai sebagai hepatitis akut.

“Sejak ditemukan di RS Cipto Mangunkusumo, tiga kasus pada 27 April, per 13 Mei kemarin sudah dilaporkan di sistem kami, ada 32 kasus. Namun, dari 32 kasus itu 15 orang dikeluarkan karena tidak memenuhi definsi operasional WHO, terutama untuk umurnya, lebih dari 16 tahun,” ujar Maxi.

Dari 17 kasus yang ada, baru satu kasus yang dinyatakan probable sesuai panduan WHO. Dalam pemeriksaan lebih lanjut, tujuh kasus dikeluarkan dari daftar karena diketahui penyebabnya berbeda. Dari sisa sepuluh kasus, saat ini statusnya adalah satu probable dan sembilan pending. Status pending bermakna menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut.

Menurut catatan Kemenkes, hampir semua kasus mengalami gejala berupa mual, nafsu makan hilang, demam, muntah, kemudian pada tahap berikut terjadi perubahan warna feses, urin berwarna seperti teh dan gatal di kulit, diare akut serta sesak nafas.

Kemenkes telah menyusun pedoman penanganan untuk mencegah bertambahnya kasus. Seluruh fasilitas kesehatan diminta memantau dan melaporkan kasus-kasus dengan sindrom jaundis ke dalam sistem yang sudah disediakan Kemenkes.

“Ada enam provinsi yang sindrom jaundice akut ini trennya meningkat dalam 2-3 minggu terakhir, dan karena itu kita pantau mingguan,” tambah Maxi.

Sindrom jaundice adalah kondisi di mana semburat kekuningan muncul pada kulit, selaput lendir, dan bagian putih mata. Masyarakat secara umum mengenalnya sebagai penyakit kuning. Enam provinsi dengan sindrom jaundice tinggi saat ini adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kepualauan Riau dan Sumatera Barat. Maxi mengatakan, 76 persen sindrom jaundice ada di Jawa Tengah dan karena itu kerja sama dilakukan sepenuhnya dengan dinas kesehatan setempat. (rdr/liputan6.com)

logo google newsIkuti Radar Sumbar di Google Berita
Keyword: COVID-19hepatitis akutwabah
ShareTweetSendShare

Berita Terpopuler

Semen Padang FC Matangkan Persiapan Jelang Laga Perdana Tur Jawa, Dua Pemain Absen

Batal Lawan Persikabo Bogor, Semen Padang FC Siap Hadapi Persiba Balikpapan

Minggu, 3/7/2022 | 18:00 WIB

Polisi Berhasil Ringkus Penjambret yang Akibatkan Korban Tewas Kecelakaan di Solok Selatan

Laga Ketiga Tur Jawa: Semen Padang FC Ingin Taklukkan Persiba

Politik Kerja Andre Rosiade

Hepatitis Akut Kemungkinan tak Mewabah seperti COVID-19, Begini Penjelasan Pakar

Ini Kendala Utama Semen Padang FC dalam Renovasi Stadion GHAS

Polda Sumbar Tegaskan Surat untuk Andre Rosiade adalah Klarifikasi bukan Pemanggilan, Satake: Ditarik Dulu

Berita Terbaru

Pemkab Solok Selatan belum Temukan Hewan Kurban Terinfeksi PMK

Pemkab Solok Selatan belum Temukan Hewan Kurban Terinfeksi PMK

Senin, 4/7/2022 | 16:03 WIB

Jam Besuk Dibuka kembali, Ratusan Keluarga Napi Berbondong-bondong Datangi Rutan Padang

Jam Besuk Dibuka kembali, Ratusan Keluarga Napi Berbondong-bondong Datangi Rutan Padang

Senin, 4/7/2022 | 15:33 WIB

Timor Tengah Selatan Dilanda Banjir dan Longsor, Dua Warga Tewas, 100 Rumah Terdampak

Timor Tengah Selatan Dilanda Banjir dan Longsor, Dua Warga Tewas, 100 Rumah Terdampak

Senin, 4/7/2022 | 15:03 WIB

Menkes: 81 Persen Kasus COVID-19 RI Berasal dari Subvarian BA.4 dan BA.5

Menkes: 81 Persen Kasus COVID-19 RI Berasal dari Subvarian BA.4 dan BA.5

Senin, 4/7/2022 | 14:33 WIB

Eks Pesepakbola Claudio Martinez Diduga jadi Korban Pengeroyokan Pelayan Bar di Jaksel

Eks Pesepakbola Claudio Martinez Diduga jadi Korban Pengeroyokan Pelayan Bar di Jaksel

Senin, 4/7/2022 | 14:01 WIB

Offroader IOF Sumbar Sabet Emas Fornas Palembang, Verry: Semoga Ini jadi Pelecut Bagi yang Lain

Offroader IOF Sumbar Sabet Emas Fornas Palembang, Verry: Semoga Ini jadi Pelecut Bagi yang Lain

Senin, 4/7/2022 | 13:34 WIB

Laga Kedua Tur Jawa, Semen Padang FC Siap Ladeni Persikab di Si Jalak Harupat

Laga Ketiga Tur Jawa: Semen Padang FC Ingin Taklukkan Persiba

Senin, 4/7/2022 | 13:02 WIB

Pemkab Solok Selatan Gelar Shalat Idul Adha di Kantor Bupati, 34 Sapi Kurban Disembelih Tahun Ini

Pemkab Solok Selatan Gelar Shalat Idul Adha di Kantor Bupati, 34 Sapi Kurban Disembelih Tahun Ini

Senin, 4/7/2022 | 12:34 WIB

MUI Tetapkan Vaksin COVID-19 CanSino Buatan China Haram karena Mengandung Sel Embrio Bayi

MUI Tetapkan Vaksin COVID-19 CanSino Buatan China Haram karena Mengandung Sel Embrio Bayi

Senin, 4/7/2022 | 12:03 WIB

Sapuhi Sebut 4.000 Calon Jemaah Haji Furoda RI Gagal Berangkat Gegara belum Dapat Visa

Sapuhi Sebut 4.000 Calon Jemaah Haji Furoda RI Gagal Berangkat Gegara belum Dapat Visa

Senin, 4/7/2022 | 11:33 WIB

Radarsumbar.com

Ikuti kami

Halaman

  • Home
  • Index
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Tentang Kami

Berita Terbaru

Pemkab Solok Selatan belum Temukan Hewan Kurban Terinfeksi PMK

Jam Besuk Dibuka kembali, Ratusan Keluarga Napi Berbondong-bondong Datangi Rutan Padang

Timor Tengah Selatan Dilanda Banjir dan Longsor, Dua Warga Tewas, 100 Rumah Terdampak

Copyright © 2021 - 2022 Radar Sumbar.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • Berita
    • Breaking News
    • Kabar
    • Viral
  • Nasional
    • Pemerintahan
    • Regional
  • Olahraga
    • Arena
    • Bola
    • E-Sport
    • Sirkuit
  • Hiburan
    • Artis
    • Film
  • Teknologi
    • Aplikasi
    • Gadget
    • Games
  • Gaya Hidup
    • Gaya Hidup
    • Inspiratif
    • Parenting
    • Seputar Kesehatan
    • Tips Sehat
  • Bisnis
    • Entrepreneur
    • Relationship
    • UMKM
  • Sumbar
    • Agam
    • Bukittinggi
    • Dharmasraya
    • Limapuluh Kota
    • Mentawai
    • Padang
    • Padang Panjang
    • Padang Pariaman
    • Pariaman
    • Pasaman
    • Pasaman Barat
    • Payakumbuh
    • Pesisir Selatan
    • Sawahlunto
    • Sijunjung
    • Solok Arosuka
    • Solok Kota
    • Solok Selatan
    • Tanah Datar

Copyright © 2021 - 2022 Radar Sumbar.