PADANG, RADARSUMBAR.COM – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) RI menegaskan pentingnya pendidikan dan pelatihan vokasi sebagai motor penggerak produktivitas dan daya saing bangsa, dengan tetap berlandaskan nilai kemanusiaan, kejujuran, dan keberlanjutan.
“Namun kita paham, pendidikan dan pelatihan tidak bisa berdiri sendiri. Diperlukan sinergi dan kolaborasi antara pemerintah, dunia pendidikan, dan industri,” kata Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor dalam pembukaan 12th Convention & International Conference Paptekindo 2025 di Padang, Sumatera Barat, Rabu (15/10).
Afriansyah mengakui masih banyak tantangan dalam transformasi Balai Latihan Kerja (BLK), mulai dari sebaran yang belum merata hingga kondisi infrastruktur yang masih memerlukan perhatian. Ia juga menyoroti kekurangan instruktur vokasi yang berkualitas.
Menurutnya, pihak-pihak seperti Perkumpulan Ahli dan Profesional Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Indonesia (Paptekindo) memiliki peran penting dalam mendorong inovasi pembelajaran vokasi yang sesuai dengan kebutuhan masa depan.
“Saya yakin akan lahir model pembelajaran vokasi yang inovatif dan kontekstual,” ujarnya.
















