Dilansir dari Clean Technica, Michelin berharap tapak ban tanpa udara bisa bertahan dua hingga tiga kali lebih lama dari ban konvensional. Sebab pengemudi dapat mengganti karet tapak di sekitar lingkar luar ban saja jika ban sudah aus. Hal ini berbeda dari ban konvensional yang mengharuskan seluruh bagian ban diganti saat tapak ban aus. Dengan demikian pengemudi disebut tidak perlu membawa ban serep selama perjalanan.
Pengguna ban tanpa udara mendapat keuntungan tidak akan pernah mengalami kebocoran. Ban ini juga tidak akan mengalami masalah jika tertembus paku atau benda tajam lainnya sebab memang dirancang tanpa udara sehingga tak mungkin kempis.
Michelin mengatakan sekitar 200 juta ban setiap tahun berakhir di tempat pembuangan sampah lebih awal lantaran mengalami kebocoran ban. Ban tanpa udara diklaim memiliki masa pakai yang lama, sehingga tak menghasilkan banyak limbah, menurut laporan Motor Biscuit. (cnnindonesia.com)
















