“Era serba digital ini ternyata telah mengubah culture, kebiasaan, dan keseharian kita. Saat ini kita bisa melakukan kuliah jarak jauh, tanpa harus bertemu dengan dosen pengajarnya,” katanya.
Di Era Teknologi yang canggih yang serba digital ini, kata Helmy, masyarakat juga diharapkan untuk memiliki apa yang disebut sebagai literasi di dalam media sosial (medsos).
“Sehingga ada keteraturan dan media sosial ini juga bisa sebagai bagian dari edukasi kepada masyarakat,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Bidang Advokasi, Sosialisasi, dan Edukasi Komisi Informasi (KI) NTB), Suaeb membeberkan berbagai upaya yang dilakukan oleh pihaknya dalam memberikan perlindungan terhadap data pribadi dan bagaimana masyarakat dapat berperan aktif dalam melindungi privasi mereka.
“Media sosial ini banyak digunakan oleh orang yang tingkat pendidikannya yang rendah, tetapi dia bisa memaksimalkan kemampuan digitalnya untuk menambah pengetahuan mengenai cara menambah income dan menambah jaringan,” katanya.
“Kita harus mampu berinovasi. Generasi kita ini lemah berinovasi, padahal ruang yang dibuka oleh negara ini banyak potensi yang tidak bisa dimaksimalkan,” pungkasnya. (rdr)

















