“Ada 13 lokasi evakuasi sementara yang disiapkan, berada di daerah berjarak delapan hingga 15 kilometer dari puncak gunung. Perlu pemaksimalan sarana dan fasilitasnya,” katanya.
Ia meminta koordinasi yang jelas dari posko-posko yang telah didirikan sehingga menghasilkan satu informasi yang sama untuk keperluan warga terdampak ataupun publikasi media.
“Musibah erupsi Marapi menjadi perhatian nasional, saya meminta kelengkapan informasi di posko utama di Batu Palano ini dimaksimalkan. Tolong diaktifkan betul hingga semua data bisa disinkronkan,” katanya.
Sesuai arahan dari Gubernur Sumbar dan Danrem 032/Wirabraja, ia meminta semua pihak terkait bertindak sesuai bidang masing-masing dan saling mengingatkan agar jangan sampai lengah.
“Ada ribuan warga yang harus dievakuasi jika eskalasi Marapi meningkat. Mari berbuat yang terbaik untuk situasi terburuk,” katanya.
Sementara itu, Kapolresta Bukittinggi, Kombes Yessi Kurniati memastikan kepolisian bekerjasama dengan seluruh pihak untuk memastikan keamanan warga terdampak erupsi termasuk pengawalan hak pilih mereka pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
“Polisi tidak berjalan sendiri, semua berjalan bersama. Kami telah mendata warga di radius 4,5 kilometer dan semua aman memilih di Tempat Pemungutan Suara (TPS) karena TPS itu berada di 5,2 kilometer dari puncak,” katanya.
Selain itu, Polda Sumbar akan memberikan konsultasi atau Healing Psikologi massal untuk warga khususnya anak-anak yang berada di daerah rawan bencana erupsi Gunung Marapi. (rdr)

















