Ia mengatakan Kabupaten Solok menjadi salah satu lumbung padi premium di Sumbar sehingga perlu perhatian agar bisa terus meningkatkan hasil produksi padi setiap tahun.
“Setiap tahun produksi padi Sumbar itu surplus, namun banyak yang dijual keluar provinsi. Kita berharap dengan perbaikan jaringan irigasi ini, produksi padi meningkat dan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat Sumbar, meski sebagian dijual keluar,” katanya.
Gubernur Mahyeldi meminta masyarakat Nagari Jawi-Jawi ikut mendukung pengerjaan perbaikan irigasi tersebut agar bisa selesai sesuai dengan target.
Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Sumbar Fathol Bari menyebutkan pihaknya sudah memetakan kondisi jaringan irigasi yang rusak tersebut dan telah membuat perencanaan untuk perbaikan.
“Kita alokasikan total Rp2,8 miliar untuk perbaikan irigasi ini termasuk untuk meningkatkan kualitas infrastrukturnya seperti pembangunan talang air sepanjang 18 meter,” ujarnya. (rdr/ant)

















