Lily Suriani, General Manager Kredivo, perusahaan pembiayaan digital salah satu anggota APPI, mengatakan sebagai penyandang Creative City Network dari UNESCO, Kota Bandung memiliki pelaku ekonomi kreatif yang banyak dan kompetitif.
Bandung, menurutnya, memiliki 126.184 unit usaha kreatif, jauh lebih banyak dibandingkan dengan Yogyakarta yang hanya memiliki 26.910 unit usaha kreatif, dan Bali dengan 37.857 unit usaha kreatifnya.
“Sebagai pelaku industri ekonomi keuangan digital, kami melihat potensi yang besar dari generasi muda yang melek keuangan bagi pertumbuhan ekonomi. Melalui Generasi Djempolan, kami berharap dapat turut menciptakan ekosistem keuangan digital yang kondusif, mengingat bonus demografi dari generasi muda di Indonesia serta perannya sebagai agen perubahan di masyarakat,” katanya.
Di Bandung sendiri, generasi muda memiliki peran penting bagi pertumbuhan ekonomi lokal, melalui industri kreatif. Oleh karena itu, di tengah kompetisi yang semakin ketat, daya saing pelaku industri kreatif di kota ini harus senantiasa ditingkatkan, jelas Lily.
“Selain membantu pelaku usaha kreatif untuk meningkatkan daya saing dan memberikan akses untuk membantu meningkatkan transaksi, Gerakan Generasi Djempolan juga diharapkan dapat mengajak lebih banyak generasi muda Bandung untuk mampu berinovasi dan terus mencari peluang pasar,” demikian Lily. (ant)

















