Ia memprediksi material yang disemburkan erupsi Marapi mencapai 300 ribu meter kubik. Material itu sebagian menumpuk pada hulu sungai yang bisa menyebabkan banjir lahar dingin.
“Perkiraan dengan jumlah material itu, jika hujan tidak begitu lebat potensi banjir bandang tidak begitu besar. Namun jika hujan lebat atau sedang dengan durasi lebih dari tiga jam, harus tetap waspada,” katanya.
Terpisah, Kepala BWSS V Sumbar, Muhammad Dian Al Ma’aruf mengeklaim pihaknya sedang melakukan pemetaan terkait sungai mana yang paling berbahaya dan potensi menyebabkan banjir bandang. Untuk itu, pihaknya akan menurunkan tim dan berkoordinasi dengan pihak terkait.
“Sekarang kami belum bisa memberikan informasi dari 23 sungai itu, sungai yang mana berbahaya, tapi kita tetap mengingatkan masyarakat,” katanya.
Namun, Dian mengatakan, 23 sungai tersebut mengarah dan menyebar pada sejumlah daerah di kaki Gunung Marapi. Terutama ke arah Barat Laut, yakni Kota Bukittinggi via Sungai Pua.
“Karena daerah ini juga memiliki kontur permukaan tanahnya lebih landai. Untuk itu warga sekitar Bukittinggi, Canduang dan sekitar nya untuk selalu waspada jika intensitas hujan sudah tinggi,” tuturnya. (rdr/ant)

















