Dalam rekaman yang kemudian tersebar luas itu terlihat di kawasan puncak Gunung Marapi mengeluarkan percikan api yang diiringi asap tebal.
Petugas Pengamat Gunung Api (PGA), Teguh Purnomo mencatat Gunung Marapi (2.891 mdpl) mengalami satu kali kegempaan dengan Amplitudo 29,5 mm durasi 60 detik.
“Tektonik Lokal jumlah 2 kali, Amplitudo 5,1 hingga 29.5 mm dengan durasi hingga 68detik dan Vulkanik dalam dua kali serta tremor menerus terekam dengan amplitudo 0.5- 2 mm (dominan 1 mm),”
Masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pengunjung atau wisatawan tetap tidak diperbolehkan mendaki pada radius 3 kilometer dari kawah puncak.
PGA Marapi merekap terjadinya 92 kali jumlah letusan dan 468 hembusan Gunung Marapi sejak erupsi pertama di Minggu (3/12/2023) hingga hari ini. (rdr/ant)





















