Anggaran tersebut, kata Doni, digunakan untuk membantu pembangunan kawasan wisata Istano Basa Pagaruyung, pengembangan dan pembangunan destinasi kawasan wisata Kandih.
Kemudian rehabilitasi jalan muaro dan perkampungan adat di kawasan Geopark Ranah Minang Silokek, pembangunan Planetarium Equator Bonjol, pembangunan destinasi kawasan Danau Maninjau di Nagari Lawang, serta pengembangan dan pembangunan kawasan Pulau Angso Duo, Kota Pariaman.
Doni mengatakan, selama ini keterbatasan anggaran menjadi salah satu kendala dalam pengembangan pariwisata di daerah.
Dengan pola BKK tersebut, Pemprov Sumbar bisa ikut berkontribusi membantu mengakselerasikan pengembangan sektor pariwisata di kabupaten dan kota.
“Gubernur Sumbar, Mahyeldi menegaskan sektor pariwisata menjadi salah satu unggulan Sumbar untuk mengangkat perekonomian daerah pascapandemi Covid-19. Karena itu, dicarikan solusi untuk bisa mengakselerasi pengembangan pariwisata di daerah. Salah satunya dengan BKK,” katanya.
Tahun ini Pemprov Sumbar meluncurkan program dengan tagline ‘Visit Beautiful West Sumatera 2023’ di mana target kunjungan mencapai 8,2 juta wisatawan. (rdr/ant)





















