Edi Suparjo, salah satu penerima bantuan Percepatan Pembangunan RLH Dalam Rangka Penanganan Kemiskinan Ekstrem dari PT Semen Padang dan BP2P mengaku bersyukur, sekaligus bahagia bisa mendapatkan bantuan tersebut.
Karena, di tengah keterbatasan ekonomi keluarganya saat ini, dirinya dan keluarga akhirnya bisa menempati rumah yang layak. “Senang dan bahagia sekali rasanya bisa mendapatkan bantuan untuk rehab rumah.”
“Karena, bantuan ini sudah lama kami impi-impikan. Kalau dibangun pakai dana pribadi, kami tidak akan sanggup. Maklumlah, saya ini kerjanya serabutan, kadang-kadang jadi sopir di toko bangunan yang gajinya hanya cukup untuk kebutuhan keluarga,” kata pria berusia 52 tahun ini didampingi istrinya, Fera Wati (42).
Saat ini, sebutnya, proses rehab rumahnya sedang berlangsung. Meski belum selesai, dia dan keluarganya merasa lega, karena bagian vital di dalam rumah dan harus segera diperbaiki sudah selesai dilakukan.
Seperti atap yang bocor misalnya, sekarang sudah diganti dengan yang baru, dan dinding rumah yang sebelumnya dari papan triplek yang sudah lapuk, juga sudah diganti dengan papan kayu.
“Selain itu, yang membuat kami terharu adalah pembuatan kamar mandi dan toilet. Karena, dengan adanya bantuan sebesar Rp20 juta dari BP2P ditambah bantuan semen dari Semen Padang, kami pun bisa membuat kamar mandi dan toilet.”
“Selama ini di rumah tidak ada kamar mandi dan toilet. Untuk mandi biasanya menumpang di rumah tetangga yang masih sanak saudara kami,” ujarnya. (rdr)

















