Tim DVI membantah informasi yang beredar di masyarakat tentang adanya korban erupsi berumur tujuh tahun yang ikut dalam pendakian.
“Tidak, Tim tidak menemukan adanya korban berusia tujuh tahun dalam proses identifikasi,” kata Lisda.
Menurutnya tidak ada kesulitan besar saat mengidentifikasi jenazah korban erupsi yang sebagian besar mengalami luka bakar.
“Tidak ada kesulitan, semua bisa cepat dikenali. Untuk penyebab kematian kami tidak melakukan otopsi, hanya identifikasi pengenalan identitas,” katanya.
Ia menambahkan, Tim DVI segera menyesuaikan keadaan sesuai perintah dari posko pusat evakuasi Marapi.
“Jika masih ada penyisiran, kami akan terus mengawal. Dan jika dihentikan akan segera kami sesuaikan,” pungkasnya. (rdr/ant)

















