Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUP Dr M Djamil Padang itu tidak menampik bahwa tidak tertutup kemungkinan rumah sakit tempat ia bernaung akan jadi rujukan utama pasien korban terdampak erupsi Gunung Marapi.
Pada Minggu (3/12/2023) malam, katanya, ia beserta dokter terkait telah melakukan rapat koordinasi dan pada Senin (4/12/2023) pihaknya sudah menyiapkan tim dokter gabungan dari tiga rumah sakit.
“(Mereka ditugaskan) untuk mempersiapkan kemungkinan (pasien) luka bakar, jika berat kami siapkan sistem rujukan, kami lancar untuk penerimaannya,” katanya.
Terkait dengan pembiayaan, kata Jaka, ketika terjadi bencana alam dan jatuh korban jiwa, biasanya akan ditanggung oleh negara melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
“Tapi sekarang kami terima saja dulu, kami rawat, semoga korban membaik, sehingga perawatannya tidak terlalu memberatkan pasien,” katanya.
Bestari Jaka mengaku bahwa tim medis tidak mengalami kesulitan dalam penanganan pasien korban luka bakar.
“Karena kami punya ruang luka bakar khusus, dan (kondisi luka bakar pasien) hanya di bawah 50 persen, (SDM) kami siap,” tuturnya. (rdr)





















