“Surat itu dibalas oleh Dispora dan Semen Padang FC diminta untuk ikut lelang via LPSE. Tapi, setelah dicek di LPSE, sampai sekarang lelang pengelolaan stadion itu tidak ada,” papar Andre.
Disebut Andre Rosiade, keinginan untuk mengelola ini berawal dari melihat mirisnya kondisi stadion yang sangat kumuh dan tak layak. Meskipun lolos dalam verifikasi LIB, tetap saja kondisi stadion mengkhawatirkan.
“Makanya, kalau memang Semen Padang FC dapat izin untuk mengelola, pastinya kita akan mengelontorkan uang miliaran rupiah agar stadion kita kembali tacilak dan bagus,” ujar Andre.
Sementara itu, mengenai Stadion Utama Sumbar di Sikabau, Kabupaten Padang Pariaman, hal tersebut juga tergantung dari Pemprov Sumbar sebagai pengelola. Selesai atau tidaknya, kata Andre, itu tergantung anggaran dari Pemprov.
“Kenapa bonus yang diberikan untuk tim tidak dilarikan saja ke stadion. Kenapa? Karena bonus hanya untuk pemacu dan pemicu semangat untuk para pemain. Target kita Liga 1 lho. Jumlahnya pun tak sebanding dengan biaya pembuatan stadion,” jelas Andre.
“Sekali lagi teman-teman suporter, saya tegaskan semua kewenangan stadion ada di Pemprov Sumbar. Jika Semen Padang FC disuruh untuk merenovasi stadion, kami siap mengelontorkan dana miliaran jika diberikan hak penuh,” tutup Andre. (rdr)

















