Dalam penyelenggaraan percepatan penurunan stunting, Kota Padang sudah memiliki tim percepatan penurunan stunting yang bertugas untuk mengkoordinasikan, mensinergikan dan mengevaluasi penyelenggaraan percepatan penurunan stunting secara efektif, konvergen dan terintegrasi dengan melibatkan lintas sektor.
“Intervensi stunting harus kita mulai dari hulu yaitu kepada remaja dan calon pengantin, pastikan remaja-remaja memahami akan pentingnya kebutuhan gizi sejak dari remaja serta menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Kemudian calon pengantin pastikan telah melakukan pemeriksaan kesehatannya di layanan Kesehatan. Mendapatkan bimbingan perkawinan serta komunikasi informasi dan edukasi (KIE) dan mendampingi penggunaan aplikasi elsimil oleh petugas di lapangan atau tim pendamping keluarga (TPK),” ucapnya.
Jadi semua daya upaya harus dilakukan, maka lintas sektor mitra, mitra kerja, CSR bahkan orang-orang individu yang mampu harus bisa membantu percepatan penurunan stunting di Kota Padang. Melalui gotong royong, bantuan kepada keluarga yang berisiko stunting akan membantu dalam percepatan penurunan stunting. Ninik mamak, cadiak pandai, bundo kanduang, orang rantau, semuanya dilibatkan untuk membantu agar SDM kota Padang semakin sehat dan berkualitas.
Sinergisitas masyarakat, pemerintah dan stakeholders dalam percepatan penurunan stunting sangatlah penting, karena kesadaran dan pemahaman akan peran masing-masing merupakan kunci utama dalam upaya mencegah dan mengatasi stunting di Kota Padang. (rdr/mc)

















