Gia menyebutkan hingga Oktober 2023 PAD yang diperoleh dari penjualan calon indukan lele mutiara tersebut telah mencapai Rp110 juta.
Meskipun PAD yang diperoleh berkisar Rp100 juta namun keberadaan BBI Pariaman yang memproduksi calon indukan telah membantu masyarakat daerah itu mendapatkan benih berkualitas.
Ia mengatakan di Sumatra hanya ada dua BBI yang dapat memproduksi calon indukan lele yaitu Pariaman untuk lele jenis mutiara dan Balai Budidaya Ikan Air Tawar Jambi memproduksi calon indukan lele sangkuriang.
Ia menyampaikan pada 2024 pihaknya akan kembali mengusulkan kerjasama dengan KKP dalam memproduksi indukan lele karena kontrak kerja sama akan berakhir tahun depan.
Ia menjelaskan perpanjangan kontrak tersebut diperlukan karena lele merupakan komoditas yang saat ini disukai pasar sehingga memiliki potensi yang besar untuk peningkatan perekonomian masyarakat.
Selain itu lanjutnya Pariaman dan daerah sekitarnya memiliki sumber daya alam yang mendukung untuk budidaya lele. (rdr/ant)

















