Ke depannya, Pemkot Solok menggarap dan memaksimalkan program-program yang bersifat mempertahankan luas lahan persawahan, sehingga ada perlindungan bagi lahan sawah supaya tetap terjaga dan tetap produktif.
“Pengurangan lahan meskipun sedikit akan berdampak pada penurunan produksi kalau itu dalam jangka panjang, kita harus peka pada pengurangannya jangan sampai terjadi,“ kata Zulkifli.
Akan tetapi meski dihadapkan pada ancaman pengurangan luas lahan, pihaknya tetap akan memaksimalkan produktivitas petani lokal dalam peningkatan produksi beras di tiap tahunnya.
“Kita juga menjaga kualitas beras di Kota Solok, dengan adanya peningkatan produksi ini, akan menjadi pengaruh ekonomi bagi kelompok tani yang ada di Kota Solok,“ ucapnya.
Selain itu, meski hanya memiliki lahan sawah seluas 876 hektare namun produktivitas padi di Kota Solok cukup tinggi.
Bahkan pada tahun 2022, Kota Solok memiliki produktivitas padi sekitar 6,4 ton per hektare dengan indeks per tanaman 2,7 kali per tahun. (rdr/ant)

















