“Intinya, Ketua PWPM terpilih ingin pengurus ke depan solid dan sama-sama berkeinginan memajukan Pemuda Muhammadiyah Sumbar,” katanya.
Sebetulnya, kata Riki, nama-nama calon pengurus PWPM Sumbar periode 2023-2027 itu sudah hampir 95 persen terisi. Namun, perlu pematangan untuk finalisasi.
“Perlu kita dengar juga masukan-masukan dari ayahanda PWM, para senior dan sebagainya. Yang pasti, pengurus nanti pasti kader-kader Pemuda Muhammadiyah Sumbar terbaik yang ada saat ini,” katanya.
Riki Salayo juga menanggapi santai soal narasi ‘pengurus PWPM Sumbar harus kader murni’.
Menurutnya, diksi ‘kader murni’ mempersempit sudut pandang terhadap tokoh-tokoh muda yang lahir di daerah.
Mereka kadang memang bukan lahir dari IMM ataupun IPM, namun punya semangat melebihi kader-kader yang mengaku ‘murni’ itu sendiri.
Menurutnya, jika narasi itu digaungkan, dikhawatirkan akan membuat banyak orang malas bergabung, walaupun mereka sejatinya simpati dan tertarik dengan Muhammadiyah.
“Mereka akan berpikir, ngapain gabung Muhammadiyah, kita bukan kader murni. Narasi ini bahaya karena sudah masuk ke ranah publik,” katanya.
Riki menegaskan, kepengurusan PWPM Sumbar periode 2023-2027 akan diisi para pemuda yang murni hati dan pikirannya untuk membesarkan dan membumikan pemuda Muhammadiyah di Sumbar.
“Harapan kami, ke depan lahirlah tokoh pemuda negarawan yang benar benar harmoni memajukan Sumbar dari Pemuda Muhammadiyah ini sendiri,” tuturnya. (rdr)

















