Selama proses refarming berlangsung, Kementerian Kominfo melalui UPT Balai Monitor dan Loka Monitor Spektrum Frekuensi Radio ikut membantu atas keberhasilan proses refarming. “Salah satunya dengan melakukan kegiatan Frequency Clearance sebanyak minimal dua kali, yakni sebelum proses pemindahan pita frekuensi radio dan setelah pemindahan pita frekuensi radio pada setiap klaster. Frequency Clearance penting agar benar-benar bisa dimanfaatkan dan digunakan dengan baik,” jelasnya.
Menurut Menkominfo, dengan diselesaikannya penataan ulang pita 2,3 GHz menandakan bahwa kondisi pita frekuensi radio untuk layanan seluler di Indonesia semakin baik dan semakin optimal. “Sehingga diharapkan kualitas layanan yang diberikan kepada masyarakat dapat terus dipertahankan di level yang terbaik,” ujarnya.
Menteri Johnny menegaskan berbagai manfaat dan keuntungan dari refarming meliputi empat aspek, yakni perbaikan kualitas layanan bagi pelanggan di jaringan 4G maupun 5G, peningkatan kemudahan dan efisiensi pada proses upgrade teknologi Mobile Broadband (dari 4G menjadi 5G).
“Juga untuk meningkatkan efisiensi pembangunan jaringan 4G, serta menambah kapasitas jaringan 4G untuk mengatasi kepadatan jaringan (network congestion),” jelasnya.
Melalui alokasi pita yang sudah contiguous, seluruh operator yang beroperasi di pita 2,3 GHz dapat melanjutkan pemenuhan komitmen pembangunan dan penggunaan alokasi pita frekuensi secara maksimal untuk menghadirkan layanan broadband yang berkualitas baik. “Khususnya untuk meningkatkan kecepatan akses internet mobile broadband yang dapat dinikmati oleh masyarakat,” jelasnya.
“Kementerian Kominfo berharap momentum PON XX serta suksesnya dan berhasilnya refarming pita frekuensi radio 2,3 GHz dapat mendorong operator seluler di Indonesia untuk menjadi akselerator ekonomi digital, dan mewujudkan Indonesia yang semakin digital, semakin maju,” imbuhnya.
Turut hadir dalam Konferensi Pers Direktur Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Kominfo; Ismail, Direktur Utama PT Berca Hardayaperkasa (Berca); Bintoro Yuwono, Presiden Direktur PT Smartfren Telecom (Smartfren); Merza Fachys, dan Direktur Network PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) Nugroho. (rdr)

















