Ia menyebut dengan menyatukan semua jenis posyandu itu, semua anggota keluarga mulai dari bayi sampai lansia bisa sama-sama memeriksakan kesehatan sehingga jika ada penyakit yang terdeteksi, penanganannya bisa dilakukan sedini mungkin.
Sementara itu Kepala Dinkes Kota Padang Panjang, Faizah menyampaikan di kota tersebut ada beberapa posyandu percontohan, salah satunya Posyandu Mawar di Kelurahan Ganting.
“Dengan penerapan konsep Posyandu Terintegrasi ini, kami berharap pelayanan di posyandu ini bisa lebih maksimal dan masyarakat bisa mendapatkan manfaat yang besar, terutama dalam pemeriksaan kesehatan,” katanya.
Ke depan, katanya, konsep Posyandu Terintegrasi itu akan diterapkan pada tempat-tempat lain di Padang Panjang.
Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, angka prevalensi stunting di Sumbar mengalami kenaikan sebesar 1,9 persen dari posisi 23,3 menjadi 25,2 persen. Karena itu perlu upaya serius untuk menurunkannya kembali. (rdr/ant)

















