Data indeks manufaktur di kawasan New York AS pada Oktober 2023 dirilis lebih baik dari ekspektasi meski terjadi kontraksi, yakni -4,6 dari perkiraan -7,0. Selain itu, pelaku pasar juga berekspektasi laporan pendapatan perusahaan terbuka di AS akan positif di kuartal III/2023.
Melihat sentimen dalam negeri, data neraca bulan September 2023 memperlihatkan surplus yang melebihi ekspektasi pasar, yaitu 3,42 miliar dolar AS dari perkiraan 2,27 miliar dolar AS.
Menurut dia, hal tersebut seharusnya mampu memberikan sentimen positif dan membantu penguatan rupiah. Namun, biasanya sentimen eksternal lebih kuat dibandingkan sentimen internal.
“Potensi pelemahan ke area resisten Rp15.760 per dolar AS dengan potensi support di sekitar Rp15.700 per dolar AS,” kata Lukman.
Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi menguat sebesar 0,09 persen atau 14 poin menjadi Rp15.707 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.721 per dolar AS. (rdr/ant)

















