Kedua, uji leleh. Jika beras itu meleleh jika dibakar maka itu terindikasi palsu. Jika beras itu tidak meleleh dan langsung terbakar maka beras itu asli.
Ketiga, uji terapung. Jika beras itu terapung maka beras itu palsu dan jika tenggelam maka beras itu asli.
“Mudah-mudahan dengan adanya imbauan itu, maka masyarakat bisa membedakan beras asli dan palsu,” katanya pula.
Ia juga mengajak masyarakat melaporkan jika ada yang mencurigakan melihat beras yang ada di pasaran.
“Kita juga terus memantau beras yang beredar di pasaran. Sejauh ini belum ada ditemukan beras palsu atau indikasi beras plastik,” katanya lagi. (rdr/ant)

















