Ade mengungkap pelaksanaan kegiatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi tentang Keamanan Obat dan Makanan bersama BPOM terus ditingkatkan di seluruh daerah di Sumbar dengan sasaran pengawasan konsumsi produk yang aman dan sehat.
“Setiap kita harus mempunyai peran serta aktif dalam membangun sumber daya manusia (SDM) yang sehat karena SDM merupakan aset utama bangsa yang akan membangun Indonesia salah satu caranya dengan memilih makanan dan produk yang sehat,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala BPOM di Padang, Abdul Rahim mengatakan kasus dugaan beras sintetis di Bukittinggi belum dipastikan hasilnya dan saat ini masih dalam tahap uji labor.
“Kepolisian dan Pemerintah Kota Bukittinggi sudah mengirimkan sampelnya, kita tunggu hasil labor, biasanya hasil bisa keluar hingga sebulan,” katanya.
Ia mengatakan, sejauh ini belum ada laporan yang sama di Sumbar tentang dugaan beras palsu dan meminta warga tetap tenang.
“Sejauh ini belum ada laporan, terakhir kasus terjadi di Pekanbaru, Riau dan diperoleh hasilnya bukan beras palsu, masyarakat diminta tetap tenang, jika ada mencurigakan silahkan laporkan,” katanya.
Ia menambahkan bisa saja beras yang dikonsumsi adalah beras asli tapi memiliki kandungan karbohidrat yang berbeda.
“Bisa saja persepsi atau bisa saja terjadi alergi tertentu pada warga yang mengkonsumsi, kasihan juga petani kita,” imbuhnya. (rdr/ant)

















