Dia juga mengatakan, tradisi meninggalkan ruang ganti stadion lawan dengan bersih merupakan bentuk apresiasi. Pasalnya, setiap Semen Padang FC melakoni laga tandang, selalu disambut dengan baik, terlebih oleh panpel tuan rumah.
“Yang kedua kami juga ingin berkontribusi terhadap aset negara ataupun daerah berupa stadion,” imbuhnya.
Hal baik yang dimulai oleh tim Kabau Sirah ini diharapkan bisa diterapkan oleh seluruh tim sepakbola. Sebab, meninggalkan stadion lawan dalam keadaan bersih, adalah salah satu upaya menurunkan tensi rivalitas.
“Rivalitas hanya 2×45 menit, setelah itu semuanya saudara,” tutup Win. (rdr)

















