Penemuan beras diduga palsu di Bukittinggi itu terungkap beberapa waktu lalu di daerah Campago Ipuh oleh seorang warga.
“Berasnya aneh berbeda dengan biasanya, terlalu putih cepat mengeras dan basi serta juga berderai,” kata Dessi (30).
Ia mengaku mengalami sakit komplikasi setelah mengonsumsi beras diduga sintetis itu selama empat hari berturut-turut.
“Radang tenggorokan, pusing dan demam tinggi, itu yang saya rasakan selama dua pekan setelah memakan beras ini,” kata dia.
Beras yang dibeli dengan harga Rp 5 ribu per kilogram itu kemudian diperiksa langsung oleh pihak kepolisian untuk selanjutnya dicek labor. (rdr/ant)

















