“Harusnya pihak pengelola pasar, duduk bersama pedagang untuk mencarikan solusi. Jangan hanya memaksakan untuk menagih pembayaran kewajiban saja,” tegasnya.
“BUMD atau Perusahaan daerah yang merupakan perpanjangan tangan Pemerintah Daerah. Harusnya disaat kondisi pasar seperti ini, BUMD juga harus bisa membantu masyarakat. Jangan hanya mengejar keuntungan saja,” tambah Bang Levi yang juga menjabat sebagai Sekretaris ICMI Jakarta Timur.
Untuk membantu teman-teman UMKM, Levi menyebut tengah menyusun program pelatihan melalui program ‘Usaha Bersama Bang Levi’. Program ini disusun bersama teman-teman pengusaha di HIPMI dan dalam proses mendata UMKM yang mempunyai usaha kecil atau usaha rumah tangga untuk bergabung.
“Saat ini program ‘Usaha Bersama Bang Levi’ hanya dikhususkan bagi UMKM yang berada di Jakarta Timur. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan untuk dikembangkan ke wilayah lain,” jelasnya kemudian.
Nantinya akan ada program peningkatan SDM para pedagang, salah satunya dengan mengikuti kemajuan teknologi. Bagi yang tidak bisa menguasai teknolgi tentunya akan mengalami kesulitan untuk berkembang.
Selanjutnya, Bang Levi juga akan mempersiapkan aplikasi marketplace sederhana khusus untuk UMKM yang ikut bergabung bersama program tersebut. Harapannya, melalui marketplace ini, bagi teman-teman UMKM terbantu dalam proses pengembangan pasar.
“Lalu juga akan ada program pembinaan usaha dari pihak profesional mulai dari pembinaan usaha, proses pembukuan dan pencatatan keuangan, pengembangan usaha, perluasan pasar hingga akses permodalan,” tutup Bang Levi yang juga merupakan politisi dan caleg DPRD DKI Jakarta dapil 5 dari Partai Gerindra. (rdr)
















