Kemudian masyarakat ini akan berkumpul di masjid, berdoa dan diakhiri dengan membagikan bungo lamang kepada pemuka dan masyarakat yang hadir.
Ia berharap kegiatan budaya seperti ini akan terus digalakkan pada setiap Kecamatan di Solok Selatan.
Camat Pauh Duo, Aig Wadenko mengatakan kegiatan ini sebagai ajang silaturahmi, ajang kreasi, dan juga ajang prestasi.
“Festival ini merupakan agenda rutin Kecamatan Pauh Duo, ” ujarnya.
Sementara tokoh masyarakat Pauh Duo, Buya As’ari Katik Majo Alam, yang juga pimpinan salah satu Ponpes mengatakan tradisi maarak bungo lamang sudah berlangsung ratusan tahun, dan selalu diperingati secara meriah setiap tahunnya.
“Kegiatan ini diharapkan meningkatkan kecintaan kepada Rasulullah SAW, serta menjalin silaturahim masyarakat secara keseluruhan,” ujarnya. (rdr/ant)

















