“Salah satu tugas yang paling utama dan yang paling didahulukan adalah mencegah. Upayanya adalah memberikan pemahaman atau edukasi kepada peserta pemilu dengan aturan dan dampak yang akan ditimbulkan,” katanya.
Ia menyebutkan terdapat dua jenis sengketa dalam pemilu, yakni sengketa antar peserta pemilu dan sengketa peserta pemilu dengan penyelenggara pemilu Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Ia mengimbau parpol peserta pemilu yang mempunyai banyak konstituen berkontribusi dalam memerangi hoaks dan menghindar sengketa dalam kontestasi Pemilu 2024.
“Kami membuka selebar-lebarnya untuk berkonsultasi dan koordinasi dari berbagai pihak demi terlaksananya pemilu damai, jujur dan adil,” ujarnya.
Sosialisasi itu, katanya, juga dilakukan di media sosial melalui himbauan karena saat ini masyarakat sangat melek teknologi. (rdr/ant)
















