Pada kesempatan itu ia juga kembali meminta kepada masyarakat korban gempa agar tetap berada di rumah masing-masing agar ketika tim verifikasi datang data yang diminta dapat diberikan.
“Kita himbau kepada masyarakat, agar kembali ke rumah masing-masing biar tim bekerja dulu,” ujarnya.
Ia menjelaskan dari total rumah rusak berat sebanyak 1.111 unit rumah. Sebanyak 246 unit rumah sudah proses pencairan dana di Bank BRI, 148 unit rumah dengan sistem reimburse mandiri akan dicairkan setelah verifikasi bobot volume yang dilakukan oleh tim teknis.
Kemudian sebanyak 631 unit rumah sudah diverifikasi dan validasi serta 86 unit rumah lagi dalam waktu secepatnya akan diverifikasi oleh tim teknis.
“Sedangkan untuk 266 unit rumah susulan sudah diverifikasi 68 unit rumah. Sisanya segera diverifikasi oleh tim teknis,” ujarnya.
Ia menekankan jika nanti selesai diverifikasi atau dinilai ke-266 unit rumah itu oleh tim teknis maka akan dibuatkan Surat Keputusan Bupati Pasaman Barat.
“Jika ada rusak berat maka akan diusulkan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jika rusak sedang maka diusulkan ke Gubernur Sumbar dan rusak ringan akan ditanggung oleh kabupaten,” ujarnya.
Gempa bumi terjadi di Pasaman Barat pada 25 Februari 2022. Hingga saat ini masih banyak korban gempa yang masih belum mendapatkan bantuan perbaikan rumah karena masih tahap verifikasi. (rdr/ant)

















