Artinya, menurunnya angka stunting turut mendukung peningkatan IPM.
“IPM Agam termasuk tertinggi di Sumbar diangka 73,29 pada 2022,” katanya.
Ia mengatakan, pencegahan stunting bisa turun dengan signifikan di Agam jika dilakukan dengan tiga faktor yakni, fokus terhadap program penurunan, konsisten dalam menjalankan program serta selalu menjaga dan meningkatkan sinergitas antar lembaga dan masyarakat dalam penanggulangannya.
Seorang yang tidak cerdas dengan sendirinya akan mengalami prestasi belajar yang rendah akhirnya akan susah bersaing dalam memasuki dunia kerja yang pada gilirannya akan menimbulkan pengangguran dan kemiskinan,” katanya.
“Jika tidak bisa tertagani stunting dengan sendirinya, maka turut menyumbang kemiskinan karena penderita stunting tumbuh kembangnya terhambat begitu juga perkembangan kecerdasannya,” katanya.
Sementara Ketua DPRD Agam Novi Irwan menambahkan penurunan stunting ini menjadi perhatian bagi seluruh lini masyarakat dan pemerintah, karena anak-anak merupakan masa depan bangsa.
“Bonus demografi disatu sisi adalah potensi besar bagi kita melahirkan generasi unggulan, generasi yang sehat, generasi yang cerdas. Maka ini menjadi tantangan bagi kita untuk menekan angka stunting di Agam,” katanya. (rdr/ant)
















