“Kami juga siap untuk melakukan semua yang dapat menyukseskan niat dari pembukaan cabang BSI di Arab Saudi,” kata Faisal.
Faisal juga menuturkan bahwa pada kesempatan itu dirinya melaporkan kepada Wapres terkait perkembangan rencana kunjungan Presiden Joko Widodo ke Arab Saudi pada Oktober mendatang. Ia mengharapkan kunjungan ini akan menghasilkan berbagai penandatangan MoU dan kerjasama tingkat tinggi kedua negara.
“Di dalam penandatanganan tersebut banyak sekali agenda-agenda dari sektor-sektor, baik ekonomi, pendidikan, agama, kemudian investasi, dan dalam hubungan (dengan ASEAN) akan ada pertemuan antara pemimpin ASEAN dengan negara-negara teluk, Putra Mahkota Arab Saudi nanti yang akan berada di sana,” katanya.
Faisal menyampaikan bahwa pertemuan dengan Wapres kali ini sangat produktif karena membahas berbagai hal yang dapat meningkatkan hubungan baik Indonesia dan Arab Saudi.
Faisal pada kesempatan itu juga mengungkapkan keinginannya kepada Wapres untuk mengunjungi dan menjalin kerjasama dengan Pondok Pesantren (Ponpes) An-Nawawi di Tanara, Banten.
“Kami berterima kasih diterima oleh Bapak Wakil Presiden pada hari ini dan kami telah mendiskusikan banyak sekali hal-hal yang akan membuat hubungan antara Kerajaan Arab Saudi dan Indonesia semakin baik dan semakin meningkat,” ujar Faisal.
Arab Saudi saat ini masih tercatat sebagai salah satu mitra strategis Indonesia dalam bidang investasi dan perdagangan. Dengan berkembangnya upaya diversifikasi ekonomi dan pengembangan pusat-pusat wisata, terdapat peluang bagi Indonesia untuk menjadi mitra strategis Arab Saudi melalui sinergi upaya Visi Arab Saudi 2030 dan Visi Indonesia Emas 2045 di sektor pembangunan dan ekonomi.
Meskipun neraca perdagangan RI-Arab Saudi periode 2017-2021 masih defisit bagi RI akibat kenaikan bea masuk impor yang berdampak pada tren perdagangan periode tersebut menurun sebesar 0,4 persen, tetapi ekspor RI ke Saudi masih mampu membukukan tren peningkatan sebesar 3,76 persen pada periode yang sama.
Adapun komoditas ekspor Indonesia yang berpotensi dipasarkan di Arab Saudi mencakup produk bahan makanan, produk makanan, serta produk hasil pertanian-perikanan. (rdr/ant)

















