Mahasiswa lainnya dari jurusan pendidikan dokter Rayhand mengatakan kegiatan itu merupakan salah satu bentuk pengabdian pada masyarakat yang bertujuan pemberian edukasi kepada masyarakat terkait bahaya penggunaan minyak jelantah.
Menurutnya berdasarkan pengamatan di lingkungan sekitar, masyarakat Batahan khususnya daerah Silaping Batahan banyak ditemukan pelaku usaha yang menggunakan minyak goreng sebagai bahan utama untuk mengolah makanannya.
Namun permasalahan timbul karena minyak yang digunakan merupakan minyak yang telah digunakan berulang kali hingga menghitam.
Pihaknya memberikan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang bahayanya penggunaan minyak jelantah yang meliputi pengertian minyak jelantah, kandungan minyak jelantah, ciri-ciri minyak tak layak konsumsi, dampak mengonsumsi minyak jelantah dalam jangka pendek maupun panjang serta cara penanggulangan minyak jelantah.
Mahasiswa juga membagikan leaflet sebagai media sosialisasi yang berisi materi tentang pengertian minyak jelantah dan bahayanya.
“Mudah-mudahan dengan kegiatan yang kita lakukan dapat bermanfaat bagi masyarakat dalam menjaga kesehatan,” imbuhnya. (rdr/ant)

















