Sebagai bangsa yang katanya sudah merdeka, namun sekarang kita seolah-olah memberi jalan dan kesempatan kepada negara lain untuk mengangkangi kita melalui jalur politik dan ekonomi.
Sistem demokrasi kita sudah merupakan jalan tol bagi mereka untuk bisa mendanai politikus-politikus kita yang tidak cinta pada bangsanya sendiri, hanya cinta dunia. Dengan sistem ini kita tidak bisa mengharapkan akan lahir politikus yang idealis dan negarawan yang tulus juga andal, yang bisa menciptakan kemakmuran bagi seluruh rakyat dan bangsa kita.
Sebagai bangsa yang mayoritas penduduknya beragama Islam, Super Teroris ini dengan strategi jahatnya menciptakan fitnah melalui media yang dikuasainya dengan melabeli Islam Teroris, Islam Radikal dan lain-lain sebagainya, untuk melemahkan persatuan bangsa seperti yang terjadi di Afganistan.
Islam adalah agama yang penuh kasih sayang. Islam adalah agama yang sangat cinta damai. Islam adalah Agama Rahmatallilalamin, membunuh satu orang tanpa alasan yang dibenarkan Al Qur’an sama dosanya dengan membunuh orang sedunia. Karena itu label yang diberikan oleh Super Teroris adalah tidak benar sama sekali.
Demi keselamatan anak cucu kita sebagai berbangsa untuk terlepas dari kangkangan Super Teroris ini, penulis mengusulkan 4 poin solusi bangsa ini:
1. Kembali ke UUD 1945. Dengan kata lain sistem demokrasi kita direvisi sehingga rakyat betul-betul berdaulat.
2. Diperkuatnya TNI. Kalau sekarang jumlah TNI kita berjumlah lebih kurang 302 ribu personel, sangat kecil sekali untuk menjaga keamanan dari 265 juta jiwa dan ribuan pulau. Kalau dibandingkan dengan Thailand, tentaranya berjumlah 365 ribu personel sedangkan penduduknya hanya 64 juta jiwa. TNI kita harus ditambah jumlahnya tiga kali lipat. Supaya masyarakat kita merasa terlindungi.
3. Pendidikan harus independen tidak di bawah kekuasaan politik, sehingga semua aspek ilmu dapat dikembangkan seluas-luasnya dengan harapan menghasilkan ilmuwan-ilmuwan yang bisa mencerdaskan seluruh lapisan masyarakat. Dan para intelektual yang sangat berpihak pada kebenaran dan rasional, bukan intelektual yang kompromi dan menutup mata dan mulut pada penguasa bahkan terjadi pembenaran.
4. Ekonomi kerakyatan. Kalau kita perhatikan ekonomi kapitalis akan menciptakan jurang yang dalam antara si miskin dan kaya. Yang miskin bertambah miskin, yang kaya semakin kaya. Dan inilah dampak buruk dari ekonomi kapitalis.
Solusi kalau menurut pendapat pribadi, kita harus memperjuangkan cita-cita Proklamator kita Bung Hatta, yaitu Ekonomi Kerakyatan, yang bisa memakmurkan seluruh lapisan masyarakat dengan membangun jalan-jalan strategis sampai ke seluruh pelosok, sehingga hasil pertanian dan tambang bisa betul-betul dinikmati oleh seluruh rakyat.
Sebagai penutup tulisan saya ini, negara kita harus keluar dari kangkangan Super Teroris MEMBANGUN BANGSA TANPA UTANG dengan istilah “BERDIKARI”. (*)

















