Ketika mahasiswa yang menyampaikan aspirasi diamankan dan dibawa keluar oleh pihak panitia dan sekuriti, secara bersamaan juga dengan masuknya waktu Salat Ashar.
Unsur pimpinan dan rombongan Gubernur sambil bersalaman hangat dengan peserta PBAK yang berasal dari berbagai daerah dan juga dari luar Sumbar menuju Masjid Ulul Albab, Kampus UIN Bukittinggi.
Unsur pimpinan UIN Bukittinggi beserta pihak terkait telah mengambil langkah-langkah tindakan sesuai ketentuan kepada oknum mahasiswa tersebut.
“Kejadian ini kami sadari tentu telah mengganggu nama baik Bapak Gubernur dan UIN Bukittinggi di mata masyarakat,” isi tulisan tersebut.
Untuk itu, unsur pimpinan dan seluruh Civitas Akademika UIN Bukittinggi menyampaikan penyesalan mendalam dan permohonan maaf atas kejadian tersebut yang sama sekali tidak diharapkan.
Permohonan maaf ini juga disampaikan kepada segenap masyarakat Sumatera Barat. Sejatinya peristiwa ini tidak terjadi apalagi di dunia kampus.
Kepada semua pihak, pihak kampus berharap dan bermohon tidak membelokkan dan melebarkan kejadian serta berita ini ke persoalan lain yang tidak ada kaitannya dengan dunia pendidikan yang tentu akan dapat merusak dan mencederai hubungan baik dengan Pemerintah Daerah yang sudah terjalin baik selama ini dan mencederai reputasi dunia pendidikan kita.
“Kami berkomitmen kuat dan juga tentu kita semua berharap agar kejadian ini tidak terulang lagi,” tutup tulisan tersebut. (rdr/rel)

















