Ia mengakui, produksi sampah cukup tinggi di rute yang dilalui setelah kegiatan tahunan tersebut.
Ini mengingat pawai alegoris tersebut dihadiri oleh ribuan warga dan ditambah adanya pedagang makanan dan minuman.
“Pada umumnya sampah tersebut merupakan kemasan makanan dan minuman,” katanya.
Ia mengimbau warga untuk tetap menjaga kebersihan dan membuang sampah pada tempatnya karena sampah dapat menimbulkan berbagai penyakit.
Piala Adipura yang diterima Kota Lubukbasung pada tahun ini adalah hasil dari menjaga kebersihan dan keindahan kota, maka peran masyarakat sangat tinggi dalam pertahankan penghargaan tersebut. (rdr/ant)
















