Ada satu kisah orang yang selalu ingat kepada Allah, sehingga ia takut melakukan perbuatan dosa. Insya Allah orang ini termasuk orang yang paling bertakwa seperti perkara pertama dari tujuh perkara yang ditanyakan Nabi Musa kepada Allah. Kisah ini terjadi pada zaman Khalifah umar bin Khattab.
Khalifah Umar bin Khattab merupakan salah satu sahabat dekat Nabi dan sekaligus mertua dari Rasulullah. Umar menjadi Khalifah kedua setelah Abubakar.
Di tengah masa kepemimpinannya, Umar memiliki kebiasaan tersendiri yaitu berkeliling kampung pada malam hari untuk melihat sendiri kondisi rakyatnya.
Setiap malam ia selalu blusukan untuk melihat kondisi rakyatnya, hingga pada suatu malam ia pun berhenti dan duduk di dekat sebuah rumah sederhana. Sang khalifah tidak sengaja mendengarkan percakapan seorang perempuan penjual susu dengan anaknya.
Ibu itu mengatakan kepada anaknya, “Campurkanlah susu itu dengan air, agar menjadi lebih banyak susu yang kita jual besok.”
Sang anak menolak dan memberitahukan kepada ibunya bahwa Khalifah Umar melarang hal tersebut. Namun sang ibu mengatakan bahwa sang khalifah tidak akan tahu.
“Di tengah malam begini tidak akan ada yang mengetahui perbuatan tersebut,” ujar sang ibu.
“Memang betul, Umar tidak melihat perbuatan kita, tapi Tuhan-nya Umar pasti melihat kita,” jawab anaknya.
Mendengar jawaban dari anak penjual susu tersebut, Khalifah Umar langsung tersentuh hatinya. Keesokan harinya sang khalifah memanggil anaknya, Ashim, dan menceritakan kisah yang ia dengar semalam.
Umar meminta Ashim menikahi anak penjual susu itu, karena menurut Umar, anak gadis itu pastilah orang jujur.
Ashim sebagai anak, tidak berpikir panjang. Ia percaya kepada ayahnya bahwa permintaan ayahnya pasti baik dan pasti juga akan baik hasilnya.
Beberapa hari kemudian Khalifah Umar menemani anaknya, Ashim, ke rumah penjual susu itu. Betapa terkejutnya sang ibu melihat kedatangan sang khalifah dan putranya, ia berpikir bahwa ia akan ditangkap karena melakukan suatu kesalahan.
Ashim bin Umar pun tersenyum dan menceritakan maksud kedatangannya ke tempat tersebut. Sang ibu pun berkata apakah pantas putera sang khalifah menikahi seorang gadis miskin penjual susu.
Sang khalifah pun menceritakan kejadian yang ia dengar pada waktu malam tersebut. Sang ibu langsung malu, tapi akhirnya ia menerima lamaran Ashim, dan anaknya pun menikah dengan Ashim.
Dari pernikahan Ashim dan anak penjual susu itu, lahirlah seorang putri yang diberi nama Laila. Laila kemudian menikah dengan Abdul Aziz, putra Khalifah Marwan bin al-Hakam.
Dari pernikahan Laila dengan Abdul Azis, lahir seorang putra yang diberi nama Umar bin Abdul Azis. Umar bin Abdul Aziz adalah salah seorang khalifah dan sangat disegani di masa pemerintahannya.
Banyak hikmah yang bisa kita ambil dari kisah ini. Pertama, selalulah ingat kepada Allah. Kedua, takutlah kepada Allah, takutlah berbuat dosa, takutlah memakan makanan haram.
Ketiga, jika kita selalu ingat Allah, maka kita pasti selalu bisa menghindarkan diri dari perbuatan dosa, dan insya Allah, Allah selalu memberikan yang terbaik buat kita. (rdr/mui)

















