Untuk memperdalam penelitian sebelumnya, Ketua DPRD Sumbar berkunjung ke BRIN. Selain akan meneliti usia menhir yang berada di Kabupaten Limapuluh Kota, BRIN juga akan meneliti tengkorak yang sebelumnya dijadikan sampel.
“Tidak hanya peradaban, DPRD Sumbar juga ingin mengungkap misteri menhir yang ada di Maek ini,” ujar dia.
Beberapa fosil yang tersimpan di UGM tersebut, kata dia, juga masih layak diteliti dengan metode radiocarbon dating. Biaya setiap sampelnya diperkirakan sekitar Rp15 juta.
“Pada dasarnya biaya penelitian tersebut tidak tergolong besar hanya saja pemerintah provinsi setempat tidak atau belum menganggarkannya dalam APBD,” kata dia.
Menurut Supardi, pihak BRIN hingga The United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sangat tertarik menggali hal-hal yang ada di Nagari Maek termasuk menhir. (rdr/ant)

















