Pria yang aktif di kebencanaan itu mengatakan, banjir yang terjadi di Kota Padang pada Jumat (14/7/2023) dini hari tersebut merupakan peristiwa yang terparah sejak lima tahun belakangan.
Menurutnya, banjir yang terjadi disebabkan dua faktor, alam dan non-alam.
“Faktor alam, tingginya curah hujan juga beriringan dengan tingginya pasang laut sehingga air dari hulu yang turun tidak sanggup ditampung oleh hilir. Faktor non-alam, perilaku buruk oknum masyarakat yang membuang sampah sembarangan, fasum diserobot, drainase dicor secara sembarangan, akibatnya seperti yang kita sama-sama lihatlah,” tuturnya.
Sebagaimana diketahui, Kota Padang dan sekitarnya dilanda banjir pasca hujan deras yang terjadi pada Kamis hingga Jumat (13-14/7/2023).
Dari data yang berhasil diterima, hampir semua lokasi di Kota Padang, terutama di kawasan padat penduduk menjadi salah satu yang terdampak dalam peristiwa tersebut. (rdr)

















