Mendorong pengembangan model usaha syariah melalui halal value chain dan peningkatan halal lifestyle, pemberdayaan kemandirian ekonomi pesantren.
Pihaknya juga berupaya melakukan pengembangan UMKM syariah dengan melakukan penguatan jaminan produk halal, sertifikasi halal, pembentukan halal center dan jumlah produk pelaku usaha syariah tersertifikasi layak halal.
Kemudian melakukan penguatan ekosistem nasional dan ekspor halal hub melalui fasilitasi pelaku usaha syariah (UMKM syariah) komoditas fashion dan/atau pangan halal yang lolos IKRA
Pihaknya juga memfasilitasi pengukuhan kepengurusan HEBITREN di Sumatera Barat, Pemberian sertifikasi halal kepada 300 UMKM bekerjasama dengan PT Succofindo, penandatanganan Perjanjian kerja sama dengan ponpes dalam pengembangan usaha bisnis pesantren
“Kita berharap kegiatan ini dapat menjadi pemantik dan semangat awal dan upaya bersama kita untuk terus mengembangkan ekonomi syariah dan ekonomi digital di Provinsi Sumatera Barat,” kata dia
Sementara Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi mengatakan ini langkah baik karena Bank Indonesia melakukan sosialisasi secara maksimal dalam meningkatkan literasi masyarakat tentang ekonomi keuangan syariah dan produk halal.
“Saya kira ini jati diri Sumatera Barat sesuai dengan UU 17 2022 yang menempatkan Sumbar memilik falsafah Adat Basandi Syara Syara Basandi Kitabullah dan seusai dengan visi misi kepala daerah. Wapres juga menumpangkan harapan agar Sumbar menjadi yang terdepan dalam menciptakan industri halal ke depannya,” kata dia. (rdr/ant)
















