“Kecenderungan kita melihat atau membaca apa yang disukai saja. Jika tidak disukai, akan dilewati. Padahal ada informasi penting di tengah-tengah bacaan atau tontonan itu,” kata dia.
Dirinya melihat literasi digital saat ini telah mengubah cara seseorang dalam menikmati atau mengonsumsi informasi. Sehingga masyarakat kerap tidak mendapat informasi yang seharusnya dikonsumsi.
“Apabila kita ingin memahami sebuah tulisan, bacalah dari awal sampai akhir. Dari situ kita berharap dari tulisan yang ada akan terjadi perubahan perilaku dan sikap dalam memandang segala sesuatu,” kata dia.
Ia mengatakan pihaknya tengah melakukan survei tingkat kegemaran membaca (TGM) masyarakat, sebanyak 500 sampel diambil dari warga kota yang berusia dari 7 hingga 65 tahun dan hasilnya akan keluar pada Desember 2023.
Selain itu, Kementerian PPN juga melakukan survei yang sama di seluruh daerah di Indonesia. Termasuk di Kota Padang dan sebanyak 100 sampel disiapkan.
“Kita akan komparasi hasil survei pusat dengan kita nantinya,” kata dia. (rdr)

















