Sebab, masing-masing hewan yang disebutkan itu lebih baik dari urutan setelahnya. Ustadz Mubasysyarum juga mengutip Syekh Khathib al-Syarbini dalam kitab al-Iqna’ Hamisy Hasyiyah al-Bujairimi yang berpendapat bahwa keutamaan dari macam-macam hewan kurban itu dilihat berdasarkan pertimbangan syiar.
“Lebih utamanya macam-macam kurban dengan melihat pertimbangan syiar adalah unta kemudian sapi, karena daging unta lebih banyak.”
“Kemudian domba, kemudian kambing kacang, sebab lezatnya daging domba melebihi kambing kacang, kemudian berkurban kolektif dalam unta atau sapi,” urai Syekh Khathib.
“Adapun melihat daging, maka daging domba adalah yang terbaik. Tujuh ekor kambing lebih utama dari satu ekor unta atau sapi.”
“Satu ekor kambing lebih utama dari kurban unta atau sapi secara kolektif, sebab menyendiri dalam mengalirkan darah,” imbuh Syekh Khathib.
Berdasarkan penjelasan itu, Ustadz Mubasysyarum menyatakan bahwa berkurban kambing secara sendiri lebih utama daripada berkurban sapi secara kolektif.
Alasannya karena pahala dan keberkahan tetesan darah hewan kurban didapatkan secara pribadi dan tidak dibagi dengan orang lain yang berkurban. (rdr/nu)

















