Ia mengungkap kelangkaan elpiji 3 kilogram bukan karena kekurangan stok dari pangkalan.
“Kami heran juga dengan kelangkaan gas elpiji ini, jatah kami tetap sesuai DO masing-masing, kami mementingkan kebutuhan rumah tangga baru setelahnya pengecer dan UKM,” ujarnya.
Direktur PT Nuansa Ngarai Sianok, Febri Zuanda menegaskan pihaknya tidak pernah mengurangi penyediaan elpiji di pangkalan.
“Kami membawahi 21 pangkalan aktif di Kabupaten Agam, alokasi tetap, tidak ada masalah, kenapa bisa hilang di peredaran,” katanya.
Dengan program operasi pasar tabung elpiji 3 kilogram ia berharap mampu menangkal kelangkaan di tengah masyarakat.
“Alhamdulillah, terimakasih pihak pemerintah nagari dan pangkalan yang menggelar operasi tabung gas murah ini, mereka tidak mencari untung, di tempat lain bahkan sudah dijual Rp 35 ribu,” kata salah seorang warga, Linda. (rdr/ant)
















