“Antibodi dalam darah orang-orang ini bahkan dapat menetralkan SARS-CoV-1, virus corona pertama yang muncul 20 tahun lalu. Virus itu sangat, sangat berbeda dari SARS-CoV-2,” imbuhnya.
Namun, Hatziioannou mengakui bahwa fenomena tersebut belum dipelajari secara luas, dengan datanya hanya berasal dari 14 pasien. Namun, dia mengatakan kekebalan seperti itu cukup umum.
Penelitiannya mengamati pasien yang memiliki infeksi Covid-19 pada tahun 2020 dan kemudian menerima kedua dosis vaksin mRNA seperti Pfizer dan Moderna.
“Berdasarkan semua temuan ini, sepertinya sistem kekebalan pada akhirnya akan memiliki keunggulan atas virus ini. Dan jika kita beruntung, SARS-CoV-2 pada akhirnya akan masuk dalam kategori virus yang hanya menyebabkan flu ringan,” imbuhnya. (*)

















